
KRL Baru Indonesia Jadi Fokus Investasi
PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menegaskan tidak akan lagi membeli kereta bekas dalam waktu dekat. Keputusan ini disampaikan dalam momentum perayaan 100 tahun operasional kereta listrik (KRL) di Indonesia—sebuah tonggak sejarah penting bagi dunia perkeretaapian nasional.
“Mulai 2023 hingga 2027, kami sudah merencanakan investasi untuk kereta-kereta baru. Tidak ada lagi pembelian kereta bekas,” ujar Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto dalam konferensi pers di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).
Parade KRL: Dari Masa Lalu ke Masa Depan
Dalam peringatan ini, masyarakat disuguhi parade kereta lintas generasi di Stasiun Jakarta Kota. Rangkaian legendaris ESS 3200 atau Bon-Bon—yang pertama kali beroperasi pada 1925—mengawali barisan. Disusul Tokyu 8500 atau Jalita, armada awal Commuter Line sejak 2009.
Kereta-kereta bersejarah itu dipajang di peron, membuka ruang nostalgia dan kesempatan foto bagi pengunjung. Parade ditutup dengan kehadiran dua kereta masa depan: CCRC Qingdao Sifang asal China dan kereta baru INKA buatan dalam negeri, simbol kebangkitan baru KRL Indonesia.
KRL Buatan China Mulai Dikirim
Sebagai bagian dari peremajaan, KAI Commuter telah memesan 11 rangkaian KRL dari CCRC Qingdao Sifang, China. Beberapa unit di antaranya sedang menjalani uji dinamis bersama Kementerian Perhubungan sebelum dioperasikan secara resmi.
Langkah ini menandai era baru di mana KAI Commuter tidak lagi mengandalkan hibah atau pembelian unit bekas dari luar negeri.
KRL Baru dari INKA Siap Dukung Transportasi Nasional
Selain dari luar negeri, KAI Commuter juga menggandeng PT Industri Kereta Api (INKA) untuk menghadirkan 24 rangkaian kereta baru buatan lokal. Setiap rangkaian terdiri dari 12 gerbong yang siap memperkuat layanan KRL di masa depan.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menyebut ini sebagai momentum bersejarah. “Setelah bertahun-tahun mengandalkan hibah kereta dari Jepang, kini Indonesia siap mencatatkan babak baru dengan kereta buatan anak bangsa,” katanya.
Ia menekankan bahwa kualitas dan kenyamanan dari kereta buatan INKA harus mampu menyamai bahkan melampaui kereta impor.
Penutup: Simbol Lompatan Transportasi Indonesia
Peringatan satu abad KRL ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan transportasi massal Indonesia. Dengan hadirnya KRL baru Indonesia dari produsen lokal dan internasional, era ketergantungan pada unit bekas resmi berakhir. Langkah ini menjadi awal dari sistem perkeretaapian modern dan berkelanjutan yang lebih tangguh dan mandiri.